Foto : Rektor Universitas Labuhanbatu, Assoc. Prof. Ade Parlaungan Nasution.
IntenNews.com | Labuhanbatu - Ditengah-tengah budaya melayu yang hilang bahkan hampir punah seperti, senandung, ronggeng Melayu Sumatera Utara, tarian dulang, bahasa Melayu lisan, upacara menyambut kelahiran, dan dapur pembuatan keris Melayu Deli. Dikarenakan berkurangnya minat generasi muda dan pengaruh globalisasi, serta kurangnya pengenalan dan integrasi dalam kurikulum pendidikan menjadi penyebab utama pudarnya warisan budaya melayu di ranahnya sendiri.
Menjadikan seorang tokoh Pendidikan, Pemerhati budayawan dan Seni yakni Bapak Assoc.Prof Ade Parlauangan Nasution. Beliau juga saat ini sebagai Rektor di Universitas LabuhanBatu. Mencoba menghidupkan kembali nilai - nilai luhur budaya Melayu lewat kampus dengan panggung sederhana nan hikmat yang digelar di Aula Dr.H. Amarullah Nasution. pementasan tersebut bertajuk Lomba Tari tingkat SMA Sederajat.
Ade Parlaungan Nasution menegaskan bahwa festival ini menjadi bagian dari komitmen Universitas khususnya Universitas LabuhanBatu dalam menjaga dan menghidupkan kembali nilai - nilai luhur budaya melayu.
“Kami ingin tarian yang ditampilkan benar-benar original, otentik, dan mencerminkan kekayaan budaya melayu yang sesungguhnya,” ungkapnya.
“Doakan kami agar terus berkomitmen dan mendorong Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu untuk mengembangkan kebudayaan insyaallah akan menjadi ekonomi kreatif bagi masyarakat Labuhanbatu,” ucap beliau mengakhiri harapannya terhadap budaya Melayu di ranahnya sendiri.
Komitmen beliau dalam menghidupkan kembali nilai - nilai luhur budaya Melayu dalam acara tersebut sangat terlihat jelas dan dirasakan oleh para tamu yang beliau mengejawantahkan dalam suguhan beragam kuliner khas Melayu seperti Rasidah, Maman, Anyang Ayam Kampung, Pongat Jelok, Bingka, Puding Raja, dan Roti Jala.
Ini membuktikan tekad ketat beliau untuk memperkuat nuansa tradisi Melayu bukan hanya dalam perhelatan lomba tersebut tetapi sebuah cerminan yang harus di senambungkan agar Melayu tak hilang di mata.
(Red)