Ket. Foto : Saman Kanu, Kader mikiran PDI P Medan
IntenNews.com | Medan, Kader militan PDIP Medan Saman Kanu menegaskan seluruh kader di Kota Medan dan Sumut menginginkan Ibu Megawati dikukuhkan kembali menjadi Ketua Umum DPP periode 2025-2030. Bagi kader PDIP di seluruh Indonesia usulan Megawati kembali memimpin DPP PDIP adalah harga mati yang tak bisa ditawar-tawar lagi.
"Saya selalu hadir di setiap ajang kongres PDIP sejak terbentuknya PDIP. Meskipun kehadiran saya sebagai penggembira karena bukan peserta undangan tetapi militansi dan kecintaan terhadap partai saya tunjukkan melalui keikutsertaan menghadiri kongres," sebut Saman Kanu ketika bertemu awak pers, Rabu (19/6) di Kopi Agam Cik Ditiro Medan.
Untuk kongres PDIP yang masih belum ditentukan pelaksanaannya di tahun ini, Saman Kanu mengaku dirinya dipastikan akan ikut hadir. Kali ini ia mengaku punya motivasi yang lebih untuk ikut hadir mengingat derasnya upaya pihak luar yang ingin mengganggu jalannya kongres.
"Ucapan Ibu Megawati yang menyebut ada pihak yang ingin mengganggu kongres bukan isapan jempol. Itu sebuah fakta yang bisa dilihat dan dirasakan dengan berbagai tekanan terhadap partai termasuk kriminalisasi terhadap Sekjen Hasto," ujarnya.
Atas hasil diskusi dengan berbagai kader terutama para senior seperti Japorman Saragih, Budiman Nadapdap, Robby Barus dan lainnya maka sudah saatnya ditunjukkan gaung dukungan serta militansi untuk mengesahkan kembali Ibu Megawati sebagai Ketua DPP.
Wanti - wanti geng Medan
Dalam kesempatan itu di hadapan sejumlah wartawan, Saman Kanu menyampaikan harapannya kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan perhatian khusus dan serius jelang pelaksanaan Konferda DPD PDIP Sumut dan Konfercab PDIP Kota Medan. Ia mewanti-wanti adanya "Geng Medan" yang selama ini bermain mengganggu iklim demokrasi dan sistem kaderisasi.
"Saya secara khusus meminta dengan sangat kepada Ibu Ketua Umum Megawati agar turun tangan dan tidak membiarkan keberadaan 'geng Medan' melanggar juklak serta aturan main yang baku dari DPP," ucapnya.
Ia mencontohkan bagaimana permainan "geng Medan" dengan jaringan di DPD bisa mempengaruhi DPP dalam hal penentuan Ketua DPRD Medan. Berdasarkan Juklak DPP serta melihat rekam jejak, loyalitas maupun struktural, sesungguhnya yang layak dan diharapkan arus bawah adalah Robby Barus.
Namun pada faktanya, sosok Robby yang dalam struktural merupakan Sekretaris DPC Medan dan berlatar belakang Ketua Fraksi PDIP DPRD Medan, justru tidak ditunjuk oleh DPP. Menurutnya hal itu bisa terjadi karena adanya manuver dari kelompok yang ia sebut "Genk Medan".
"Geng Medan ini hanya beberapa orang saja dan saya sebut salah satunya berinisial B," kata Saman Kanu tanpa mau menyebut nama lengkapnya.
Ia berharap suara arus bawah yang merupakan keinginan luhur kader untuk mendapatkan Ketua DPC Medan secara demokratis, kali ini tidak lagi diganggu oleh trik-trik "Genk Medan".
"Robby Barus sudah sangat legowo ketika ia yang seharusnya layak menjadi Ketua DPRD sesuai Juklak, tetapi digagalkan oleh 'geng Medan'. Tapi kali ini jangan lagi dihalangi menjadi Ketua DPC Medan, karena sosok beliau yang paling pantas sesuai kriteria umum yang berlaku di PDIP selama ini," tegasnya.
Saman Kanu optimis jika suaranya ini sampai ke DPP dan tersampaikan pula kepada Ibu Ketua Umum Megawati atau Ketua DPP Ibu Puan Maharani, maka kader ideal seperti Robby Barus bisa menjadi Ketua DPC.
Ia mengaku memberikan dukungan kepada Robby Barus bukan karena kepentingan pribadi atau ada unsur kedekatan maupun like or dislike, tetapi murni untuk menyuarakan keinginan arus bawah.
"Robby Barus sosok yang dekat dengan kader, suka turun ke bawah tanpa membeda-bedakan dapil. Ia kader militan dan loyal. Ketika tidak ditunjuk menjadi Ketua DPRD Medan, beliau legowo bahkan meminta seluruh kader yang kecewa untuk bisa menerima serta tidak membuat langkah-langkah kontraproduktif," pungkasnya.
Ketika ditanya wartawan perihal sosok Ketua DPD PDIP Sumut untuk periode 5 tahun ke depan, Saman Kanu menyebut para kader akar rumput merindukan sosok bergaya kepemimpinan seperti yang pernah ditunjukkan Japorman Saragih bersama Budiman Nadapdap.
"Terserah siapa saja boleh tetapi yang ideal seperti gaya kepemimpinan Ketua Japorman Saragih. Mengayomi, dekat dengan kader, berjiwa sosial tinggi dan suka turun berbaur ke bawah. Kita butuh sosok yang bisa mempersatukan semua potensi di Sumut seperti yang pernah dilakukan Ketua JPS," urai Saman Kanu.
(Zoel Nasution)